Jelang Perayaan Dies ke-69, Rektor Unud Pimpin Civitas Akademika Napak Tilas

GIANYAR, iBaliNews.Com – Rektor Universitas Udanyana (Unud) Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D. memimpin rombongan civitas akademika universitas tertua di Bali napak tilas ke sejumlah tempat bersejarah di Kabupaten Gianyar. Kegiatan napak tilas dilaksanakan pada Jumat (8/8) lalu dengan kegiatan persembahnya di empat pura meliputi Pura Gunung Kawi, Pura Mengening, Pura Tirta Empul, Pura Dirga Kutri. Di samping itu, Prof. Ketut Sudarsana menyerahkan bantuan sosial berupa beras merah dan putih yang merupakan produk hasil PUI-PT Kedaulatan Pangan Universitas Udayana yang berkolaborasi dengan UD. Boki Tabanan, serta punia kepada pemangku.
“Tujuan napak tilas ini untuk menyampaikan rasa syukur atas usia Unud yang sudah mencapai 69 tahun pada 29 September 2025, sekaligus penghormatan kami kepada Raja Udayana yang menginspirasi nama Universitas Udayana,” kata Prof. Ketut Sudarsana seusai persembahyangan di Pura Gunung Kawi.
Kegiatan napak tilas diikuti pejabat rektorat dan pimpinan fakultas di lingkungan Unud, disamping pegawai dan mahasiswa. Total peserta napak tilas sebanyak 200 orang, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan spiritual sekaligus rekreasi di tempat wisata sejarah yang terletak di Daerah Aliran Sungai Pakerisan, Kabupaten Gianyar tersebut. Prof. Ketut Sudarsana menjelaskan pengetahuan terhadap sejarah dibalik nama Unud dapat meningkatkan soliditas dan kerjasama antar civitas akademika mendukung Unud berdaya saing global ke depannya.
“Kegiatan persembahyangan ini sebagai bagian dari tradisi Hindu Bali yang menjiwai dalam pengembangan Unud yang bersifat sekala dan niskala. Keunikan ini sebagai realisasi dari visi Unud yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya. Semoga segala kegiatan di Unud utamanya berkaitan dengan Dies Unud ke-63 dapat berjalan lancer,” tuturnya guru besar Fakultas Teknik itu.
Bendesa Adat Gunung Kawi I Ketut Nuarka mengapreasi kegiatan napak tilas tersebut. Dia menilai civitas akademika tidak melupakan sejarah asal muasal nama Unud yang ada kaitannya dengan Pura Gunung Kawi. Harapannya, kata Ketut Nuarka, kegiatan napak tilas dapat menginspirasi civitas akademika untuk belajar sejarah dan memaknai secara tepat.
“Nama besar Udayana yang disematkan harus dijaga dan dimuliakan,”tuturnya. Lebih jauh, Ketut Nuarka memaparkan kaitan antara empat pura tersebut dengan kiprah Prabu Udayana saat memimpin Bali. Diuraikan, ada 35 curuk di hulu Tukad Pakerisan yang menjadi tempat yoga semadi Prabu Udayana, satu diantaranya Candi Tebing Gunung Kawi yang dibangun untuk mengenang tempat wafatnya Prabu Udayana pada tahun 930 M.
Ketua Panitia Ir. I Made Agus Dharmadiatmika, SP., MT menjelaskan kegiatan napak tilas sebagai kegiatan pembuka dari perayaan Dies Natalis Unud ke-63. Dia menyampaikan terima kasih kepada civitas akademika yang sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Ir. Agus Dharmadiatmika juga mengharapkan kegiatan dies yang lain baik bidang ilmiah, kekeluargaan serta pengabdian masyarakat juga mendapat dukungan dari civitas akademika. “Mari kita Bersatu padu memeriahkan perayaan Dies Unud ke-63, sekaligus memaknainya dengan peningkatan kolaborasi dan koordinasi antar elemen di Unud untuk memajukan lembaga,” ujar dosen muda nan enerjik itu. DEL